Tuesday, June 12, 2007

Nasihat Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengenai kualitas penguasa

Allah 'Azza wa Jalla berfirman (yang artinya):

"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra'd 13:11)

Al-Imaam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Miftah Dar as-Sa'dah berkata:

"Renungilah Hikmah Allah Ta'ala, yang Ia telah menjadikan raja-raja, pemimpin- pemimpin dan pihak yang berkuasa atas manusia sebagaimana perbuatan manusia itu sendiri. Seakan-akan perbuatan mereka muncul dalam bentuk raja-raja dan pemimpin- pemimpin mereka.

Jika manusia berlaku lurus, maka raja-raja dan penguasa-penguasa mereka akan berlaku lurus, dan jika mereka berpaling, maka pemimpin- pemimpin mereka akan berbalik melawan mereka. Dan jika mereka menzhalimi dan menindas, maka raja-raja dan penguasa-penguasa mereka akan menindas dan menzhalimi mereka. Dan jika penipuan dan pengkhianatan terpendam di antara mereka, maka hal serupa muncul pada penguasa-penguasa mereka.

Jika manusia enggan memenuhi hak-hak Allah atas mereka dan menjadi kikir (dalam pemenuhan hak-hak itu), maka raja-raja dan penguasa-penguasa mereka akan menolak memberikan hak-hak mereka dan menjadi kikir (menahan hak-hak mereka). Dan jika mereka merampas dari pihak yang mereka zhalimi yang mereka tidak berhak atasnya, maka raja-raja akan merampas yang mereka tidak berhak atasnya dan akan memungut pajak dan memberikan tugas-tugas kepada mereka. Dan apa pun yang manusia ambil secara tidak adil dari yang terzhalimi, raja-raja mereka mengambil yang sama secara paksa dari mereka.

Maka mereka yang berkuasa atas manusia muncul dalam bentuk perbuatan-perbuatan mereka (yang dikuasai). Dan adalah Kebijaksanaan Ilahi bahwa mereka yang jahat dan buruk dikuasai oleh yang semacam mereka.

Dan karena generasi terdahulu adalah generasi terbaik dan paling bertakwa, penguasa-penguasa mereka memiliki martabat yang setara. Namun ketika manusia menjadi lemah, penguasa-penguasa mereka menjadi sesuai kedudukan mereka.

Sehingga tidaklah menyesuai Kebijaksanaan Allah pada masa ini (ARD: yakni masa Ibnul Qayyim, 691-751 H), bahwa penguasa-penguasa seperti Mu'awiyah radhiallahu 'anhu dan 'Umar bin 'Abdil 'Aziz rahimahullah, berkuasa atas kita, dan terlebih lagi yang seperti Abu Bakr dan 'Umar radhiallahu 'anhuma. Namun, para penguasa kita adalah sesuai dengan kedudukan dan martabat kita sendiri, dan mereka yang berkuasa atas mereka sebelum kita (juga) sesuai dengan kedudukan dan martabat mereka. Dan kedua perkara ini (status para penguasa dahulu dan masa kini) adalah sesuai yang digariskan oleh Kebijaksanaan(-Nya)."

*diambil dari artikel The Inverted Priorities susunan Dr. Shalih as-Shalih

http://www.understand-islam.net/pafiledb/index.php?act=view&id=72Nasihat Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengenai kualitas penguasa

No comments: