Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda (yang artinya):
"Demi Allah, bukan kefakiran (kemiskinan) yang aku khawatirkan atas kamu tetapi yang kukhawatirkan atas kamu ialah apabila dunia ini dibentangkan (dilapangkan) untuk kamu sebagaimana dilapangkan untuk orang-orang sebelum kamu, lantas kamu berlomba-lomba memperebutkannya, lantas kamu binasa karenanya sebagaimana mereka binasa karenanya." (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Hendaklah manusia lebih khawatir akan ancaman kesyirikan yang dapat merasuk dalam hatinya melalui berbagai sisi. Kemiskinan di atas tauhid membawa kebahagiaan di akhirat sedangkan kekayaan di atas kesyirikan membawa kebinasaan di akhirat.
Sedangkan ungkapan "Kefakiran mendekatkan kepada kekufuran" bukanlah hadits yang sah dari Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam. Tidak asing bagi kita bahwa banyak di antara para shahabat yang miskin, atau jatuh miskin, namun mereka tetap kokoh di atas tauhid.
Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman (yang artinya):
"(Juga) bagi para fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar." (QS. al-Hasyr 59:8)
Allahu Ta'ala a'lam.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment